Dua tahun lalu, saat aku gagal masuk kuliah ke sebuah universitas yang diinginkan orang tuaku.. aku dapat statement ini dari ayahku : “Orang cerdas kadang-kadang emang bisa kalah sama orang beruntung kalo untuk hal kaya gini”
Waktu itu aku cuma ngangguk-ngangguk. Mungkin ini caranya menghibur dirinya sendiri. Ya, dirinyalah yang sedih karena kegagalanku, bukannya aku. Karena dari awal, aku memang tidak punya niatan menuju ke sana, tapi aku menghargai keinginannya sehingga aku mau untuk mengikuti tes masuknya dan belajar semampuku untuk itu. Meski tidak ada sedikitpun kesedihan yang ku lihat, tapi yang jelas, ia sedikit kaget dengan kegagalanku itu.
Tapi saat ini, ketika aku ingat kata-kata itu lagi, aku tidak lagi angguk-angguk. Tau kenapa?